Selasa, 17 April 2012

novel: REFRAIN_saat cinta selalu pulang

Novel ini BEDA...!!!

Kali pertama lihat covernya saya langsung tertarik. Ketika saya melihatnya di toko buku, saya bertanya-tanya, apa ada isi di amplopnya? Atau amplop itu cuma sekedar tempelan? Kata yang terbesit di pikiran saya ketika melihat covernya adalah misterius. Diam-diam. Cinta diam-diam, mungkin. (Setelah saya pegang bukunya, ternyata amplopnya bisa dibuka dan ada isinya. Keren!)


Lalu saya lihat cover belakangnya. Desainnya unik. Sinopsisnya ditulis dengan tulisan tangan, dan bahasanya dalam. Menyedihkan. Kalimat terakhir dari sinopsisnya, "Sebuah kisah tentang cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatan itu sendiri" bikin saya makin penasaran. Setiap ada embel-embel persahabatan pasti saya suka.


Seperti novel kebanyakan, novel ini pun memiliki prolog. Dalam prolog, Niki bertanya pada Nata, "Di antara kita berdua, siapa ya kira-kira yang bakal jatuh cinta duluan? Kamu atau aku?" dalam hati, saya menjawab, "Saya." Ya, saya. Saya jatuh cinta duluan sama mereka. Jatuh cinta sama kisah mereka. Jatuh cinta sama deskripsi sang penulis tentang keberadaan mereka--di atas trampolin di bawah bintang-bintang. Too fast to love them, but love is real.


Tokoh utama novel ini adalah Niki, Nata, dan Annalise. Sang penulis pernah bilang kalau dia sangat suka menentukan karakter. Itu adalah bagian favoritnya saat menulis novel. Dan saya akui, tokoh-tokohnya memang keren. Hidup dan lovable. Buktinya, saya tergila-gila sama Annalise. Sangat jarang saya suka tokoh novel.


Masuk ke cerita... Niki dan Nata adalah sahabat sejak kecil. Lalu datang Annalise, yang kemudian menjadi sahabat mereka. Persahabatan mereka sangat kental. Manis. Saya bisa merasakannya. Jadi pengen ketemu dan sahabatan sama mereka bertiga. >.< Where can I find them?


Konflik utama dari novel ini adalah sebuah perasaan berbeda. Perasaan yang sebenarnya boleh dimiliki siapa pun. Tapi sangat berbahaya bila dimiliki orang-orang dalam lingkaran persahabatan. Si 'ini' suka 'itu', tapi si 'itu' suka 'dia'. Mungkin kalian bakal berpikiran ini kisah biasa setelah saya beritahu clue-nya. Ya, emang ini kisah biasa. Bahkan di sinopsisnya pun sudah dicantumkan 'Ini bisa jadi sebuah kisah cinta biasa'. Kisah boleh biasa, tapi rasa harus beda. Dan novel ini 'menurut'. Refrain punya rasa yang berbeda. Kalau saja novel ini adalah sebuah cokelat, pengen saya makan saking manisnya. *mendadak lapar*


Hampir semua orang bilang, penulis adalah tiang sebuah cerita. Ya, iyalah, tanpa menulis, mana bisa sebuah cerita bisa dilahirkan? Saya jadi ragu ketika membaca novel ini. Seolah-olah tak ada penulis dari novel ini. Tokoh-tokohnya menjalani hidup mereka masing-masing. Mencintai orang yang mereka suka. Melakukan apa yang mereka suka. Pergi ke tempat yang mereka suka. Tanpa belenggu seorang penulis. Kisah ini jadi seperti kisah nyata, nggak dibuat-dibuat. *standing applause*


Banyak adegan favorit saya di novel ini. Tapi yang paling saya suka adalah ketika Nata dan Niki sedang berada di rumah Annalise. Mereka sedang membantu Annalise mencari foto-foto untuk diikutkan lomba (di sini ceritanya, Annalise suka fotografi dan berniat ikut lomba). Saat itu, Niki melihat kotak sepatu tua, ringan. Saat dibuka, ternyata isinya foto dan beberapa benda lain. Ditumpahkannya foto-foto itu. DAANNN... inilah puncaknya. :( Ketika kamu berusaha memendam perasaanmu, karena tak ingin ada yang tersakiti, tapi sahabatmu sendiri yang membongkarnya. Menyakitkan. Adegan ini original. Fantastis. Mampu membuat emosi pembaca ikutan kacau. Deg-degan, malu, takut. Semua bercampur jadi satu. (jadi pengen baca ulang novelnya!)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar